Di dunia bisnis kita, umumnya (mungkin kata umumbya disini mencapai 98%!) orang yang profesinya berkecimpung langsung atau berhubungan langsung dengan duit, honornya selalu lebih besar daripada para enjinir. Sales enjinir saja gajinya lebih besar dari enjinir yang mengerti betul persoalan desain atau desain ejinir.
Itu karena supply and demand? Apa iya? Sedikitkah enjinir yang mau jadi sales? Bukankah statistik menunjukkan lulusan sekolah enjiniring justru banyak yang alih profesi jadi orang2 yang berhubungan langsung dengan duit? Jadi banker, jadi pialang, jadi agen asuransi, jadi broker minyak, dan lain lain yang sejenis. Sebaliknya enjinir yang benar benar konsentrasi dan jago di dunia desain justru lebih sedikit? Kalau saya perhatikan survey2 yang ada orang lulusan teknik sipil yang tetap berkecimpung di dunia teknik sipil paling2 hanya 30%!
Kenyataannya dalam urusan perDUITan orang-orang finance lebih jago bicara dan lebih bisa meyakinkan customer! Jualan kertas saja bisa laku tanpa barang. Ah masa ada?? Tanpa lihat barang?? Ya iya. Coba kalau beli saham, apa barangnya? Sekarang bahkan kertas sertifikat sahamnya saja gak ada! Beli asuransi? Ada barangnya? Cuma buku polis kan?! Masih kurang bukti? Bukti di bidang kita deh, teknik sipil ada gak?? Ada!! Developer baru ada gambar sudah bisa jualan dan sudah ada yang berani beli. Baru baru ini bahkan di suatu kawasan hunian ada tanah 1000m2 baru gambar dan lahannya saja belum matang! Dijual developer dengan siatem lelang!! Tahu berapa harganya? Dari harga pembuka sekitar 15M akhirnya terjual 21M!!!
Masih kurang bukti kalau orang finance lebih jago dari pada enjinir dalam urusan perduitan?? Nih contoh lain:
Ada suatu kenyataan yang menunjukkan kehebatan orang2 finance dalam memanfaatkan celah dan hukum. Apa itu? 2008 Lehman Brothers waktu bangkrut di tahun yang sama CEO nya mendapat bonus fantastis hingga 60 juta dollar!! Bayangkan ujungnya perusahaannya bangkrut! Tapi dia bebas tak kena hukum apa apa.
AIG waktu perusahaannya hampir bangkrut kalau tidak di bail out, masih juga mendapat bonus. Yang ketika keluar di koran dikatakan itu memang hak mereka.
Coba cari dan hitung berapa banyak petinggi2 perusahaan yang bangkrut dan hampir bangkrut dipenjarakan waktu krisis subprime mortgage di US??
Hebat gak itu orang orang finance??
Satu contoh lagi, coba perhatikan kalau kita deposito di bank, banyak sekali lembar yang kita mesti tanda tangan dengan huruf kecil kecil. Siapa yang pernah baca seluruhnya secara cermat sebelum tanda tangan?? Coba baca apa isinya?? Penuh xengan klausal yang melindungi si bank!! Coba hitung berapa pasal yang melindungi nasabah dan bandingkan.
Pernah gak kita enjinir, baik sebagai konsultan dan kontraktor menyodorkan surat perjanjian ke owner yang isinya melindungi kita lebih banyak? Yang ada kita yang disodori kontrak ber-lembar lembar oleh owner. Coba perhatikan pasal dendanya? Apa seimbang penalti2nya??
Contoh lain lagi, kalau beli property, perjanjian juga ber lembar-lembar disodorkan developer. Penalti kalau telat bayar? Penalti berjalan terus tanpa batas! Kalau telat tak kunjung bayar selama setahun misalnya? ya, bisa disita. Kalau developer yang telat serah terima?? Denda ada maksimalnya!! Berapa? Paling cuma 5%. Setelah 5% penaltinya belum selesai bagaimana?? Gak ada kelanjutannya kan!! Bisa kita minta ubah??
Apa lesson learned nya??
Menurut saya enjinir tidak cukup hanya jago di bidang ilmu teknik yang dia geluti, tetapi harus:
- Belajar ilmu menjual! Ilmu how to sell yourself! Disini belajar teknik bicara, belajar psikologi meyakinkan calon pemakai jasa kita. Belajar bicara melalui ilustrasi dan nilai nilai ekonomi yang bisa dihasilkan atas jasanya. Nah disini artinya juga harus belajar ilmu ekonomi Jangan menghitung present value, future value dan Break even point saja gak ngerti misalnya. Jangan sampai juga gak ngerti position selling!!
- Baca buku self improvement! Umumnya enjinir merasa pintar dan enggan baca buku-buku self improvement karena merasa buang waktu percuma.
- Belajar mengerti hukum hukum apa? Yang pertama tentunya hukum dunia konstruksi. Kedua tentunya bagaimana melindungi diri kita supaya tak terperangkap hukum dalam kata kata di kontrak kerja kita.
- Belajar kompak Jangan mau diadu-adu dengan harga yang ditekan rendah! Jangan selalu pakai alasan, kalau kita gak mau orang lain mau pak. Kan kita juga perlu makan? Masa begitu? Kalau buat makan saja mah gak susah. Kalau perlu jualan bakmi atau jualan gado gado juga pasti bisa makan!!!
Demikian sekedar pendapat pribadi yang digali berdasarkan pengalaman pribadi juga.
2021 tersisa kurang dari 52 jam!
2022 segera datang.
Saatnya melakukan retrospeksi.
Melihat ke belakang, ke 363 hari sebelumnya, apa yang telah kita perbuat?
Seberapa banyak self improvement kita, baik dari segi pengetahuan dan keahlian kita masing-masing, hingga ke segi ekonomi kita dan keluarga, juga seberapa banyak kontribusi kita kepada keluarga besar dan masyarakat profesi kita? Saatnya kita menilai diri sendiri, untuk kemudian membuat goal (tujuan pencapaian), rencana dan langkah langkah di 2022 yang segera datang.
Selamat Tahun Baru, kawan!!
GTL, 211229